Melalui rapat pleno verifikasi tersebut pada 10 Maret 2014, dari 66 klub yang diverifikasi, tiga klub dinyatakan tidak lolos yakni PSSB Bireuen, Persemalra Langgur serta Perssin Sinjai.
Dikonfirmasi, Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI Pusat La Nyalla Mattalitti mengatakan jika pihak PSSI terus melakukan komunikasi kepada seluruh klub, termasuk Persin Sinjai. "Komunikasi kepada seluruh klub, termasuk ke Sinjai sudah berulang-ulang.
Deadline kita ulur dari 28 februari hingga 9 Maret dan tidak ada respon dan progress," jelas La Nyalla. Dari informasi yang dihimpun, tidak lolosnya Persin Sinjai ke Divisi Utama juga beredar kabar jika Pengelola Persin memang tidak mendaftarkan diri atau melengkapi administrasi. "Persin sama sekali tidak melengkapi data-data administrasi kompetisi yang diperlukan.
Termasuk (khususnya) masalah financial," tambah La Nyalla. Dihubungi terpisah, Budirajo Thalib yang pernah mengaristeki Persin Sinjai enggan berkomentar banyak. "Kalau soal itu saya sudah tidak tahu, karena saya sudah lama tidak mengikuti perkembangan Perssin. Memang saya dengar ada tiga klub yang tidak lolos verifikasi, termasuk Perssin Sinjai," kata Budi yang juga Mantan pemain PSM Makassar ini.
Sementara itu, Asisten Manajer Perssin, Hasir membenarkan hal itu. Menurutnya problem utama klub yang berdiri sejak 1970 ini yakni minimnya kemampuan keuangan. Itu lantaran pihaknya kesulitan menggandeng sponsor untuk pendanaan. "Sisi lain, opsi sokongan dana dari APBD tak memungkinkan lantaran bertentangan dengan regulasi PSSI," kata Hasir. (sev) Tim yang Tidak Lolos: 1. Perssin Sinjai 2. PSSB Bireuen 3. Persemalra Langgur. (upeks.co.id)
