"Kedelapan tim ini tidak melakukan pendaftaran ulang dari deadline akhir 12 April lalu," jelas bagian administrasi Divisi I PSSI, Budi Priyadi, Rabu (16/4).
Budi menyebutkan kedelapan tim tersebut terdiri Persekap Pekalongan, (grup VI), Tunas Jogja (grup VII), PSAB Aceh Besar (grup I), Persiju Sijunjung (grup III), PS Bungo Jambi (grup IV), PS PLN Kota Jambi (grup IV), PS Kabupaten Tapin Kalbar (grup V) dan PSN Nunukan (grup X).
"Sebenarnya ada 73 klub kami undang dalam manager meeting akhir pekan lalu, tapi yang hanya mendaftarkan keikusertaannya berkurang menjadi 65 tim," tutur dia.
Budi menjelaskan, alasan dari beberapa tim yang mengundurkan diri antara lain terkendala krisis finansial dan juga karena persiapan tim setempat sangat mepet dan bersamaan dengan agenda Pemilihan Umum Legislatif (Pileg), 9 April lalu. "Rata-rata alasannya seperti itu dan kami memang tidak memaksakan," imbuhnya.
Mengenai konsekuensi seperti apa yang akan diterima kedelapan klub yang akan absen tersebut, Budi menjawab tidak akan ada konsekuensi apa-apa terhadap klub bersangkutan
"Menjadi berbeda ketika tim tersebut sudah mendaftarkan diri tapi saat pertandingan dia tidak hadir maka itu menjadi wewenang Komdis (Komisi Disiplin) PSSI untuk menanganinya," tandas Budi. (suaramerdeka)
