![]() |
Laga antara PS Kwarta menjamu PS Bintang Jaya Asahan (foto: ligaindonesia) |
Dengan hasil ini PS Kwarta masih tertahan di posisi enam klasemen dengan koleksi lima poin. Slamet mengakui mentalitas anak asuhnya masih labil.
“Namun pertandingan tadi berjalan baik, cuma dewi fortuna saja yang tidak berpihak kepada kita,” ungkap Slamet dalam konfErensi pers usai laga.
Masih belum tajamnya lini depan kini menjadi pekerjaan rumah Slamet dan staf pelatihnya. “Lini depan harus kami benahi, apalagi kami akan menjalani dua laga away ke Aceh,” tandasnya.
Pada laga melawan BJ Asahan, PS Kwarta mendominasi penguasaan bola. Kembalinya Arifan Fitra dari cedera menambah amunisi di depan. Ia didampingi Antoni dan Ikhsan yang menyusur dari sektor sayap.
Namun BJ Asahan justru lebih dulu mengancam lewat Rifky Syahrial saat laga baru berjalan dua menit. Tendangannya masih melenceng. Kwarta mendapat dua tendangan bebas beruntun di menit 8 dan 9. Namun eksekusi yang diambil Antoni dan Jorge Alberto itu masih melenceng.
Di menit 14, striker BJ Asahan mendapat bola di kotak penalti namun lebih dulu terperangkap offside. Pendukung PS Kwarta nyaris bersorak saat Arif menyambut sepak pojok dengan tandukan. Namun sayangnya hanya membentur tiang sebelah kiri gawang Bintang Jaya yang dikawal Syahbani Nasution.
Tiga menit jelang babak pertama usai, Zulkifli juga membahayakan gawang Kwarta. Namun sontekannya masih mampu dihalau Jefri.
Di babak kedua, Kwarta melanjutkan dominasinya. Masuknya Zulkarnain dan Malik membuat serangan lebih greget. Di menit 79, umpan silang Imam disambar Malik. Namun bola masih melenceng. Begitu juga dengan tandukan Zulkarnain di menit 83, masih mampu dihalau Syahbaini. Bola tepisannya lalu membentur mistar dan selamatlah gawang Bintang Jaya.
Pelatih BJ Asahan, Abdulrahman Gurning mengaku kunci menahan PS Kwarta adalah tidak meladeni permainan keras dan lebih sabar hingga tidak terpancing emosi.
“Anak-anak lebih bermain sportif dan disiplin, itu yang membuat kami bisa membawa pulang satu poin,” jelasnya.
Selain itu, eks pelatih Arema IPL ini mengakui bahwa kehadiran pemain senior Affan Lubis cukup memengaruhi lini tengah timnya.
“Sayang tidak dari awal. Kalau dari awal saya menjamin tim ini bisa bersaing,” simpulnya. “Secara keseluruhan hasil ini cukup bagus, walaupun saya cukup menyesalkan peluang emas satu lawan satu namun wasit menganggap itu pelanggaran,” tandasnya. (Sportanews)