Laga tersebut layak disebut derbi, karena Jember dan Bondowoso bertetangga dengan jarak 30 kilometer. Dua kota ini dulu berada dalam satu karesidenan bernama Besuki.
"Menang harga mati. Kami menyiapkan bonus, kalau bisa menang," kata Septafani Rahmansyah, Manajer Persid.
Kemenangan akan meringankan beban Persid yang saat ini berada di juru kunci Grup 7 dengan poin minus tiga. Persid mendapat hukum pengurangan angka setelah kalah WO dari Persbuol Buol dalam pertandingan pertama. Saat pertandingan kedua, Persid kalah 0-1 dari Persigo Gorontalo.
Pertandingan perdana di kandang sendiri melawan Persekam Kabupaten Malang sebenarnya menjadi harapan memetik poin penuh. Namun ternyata Persid justru takluk 0-3.
Kekalahan telak ini membuat pelatih dan manajemen bekerja keras memulihkan motivasi pemain. "Lupakan kegagalan, fokus menatap pertandingan lain," kata Septafani.
Juru bicara manajemen Persid Wardoyo Achmad optimistis tim asuhan Santoso Pribadi itu akan menang. "Skornya cukup 1-0 saja," katanya.
Manajemen Persid tak mengubah target untuk lolos dari Grup 7. Mereka yakin masih bisa memenangkan beberapa laga sisa. "Materi pemain klub-klub Divisi Utama seimbang kok. Yang membedakan adalah semangat," kata Septafani. (beritajatim)
