Cap tak adil disematkan Persida Sidoarjo kepada Komisi Disiplin (Komdis)
PSSI. Manajemen klub berjuluk Laskar Jenggolo mengaku kecewa dan
menganggap menganggap Komdis tak adil atas hukuman yang diterima salah
satu pemain Persida, Nasirin.
Pemain bernama lengkap Choirun Nasirin ini dijatuhi hukuman berupa larangan beraktifitas di sepakbola selama 12 bulan. Nasirin juga dijatuhi denda sebesar Rp 25 juta. Denda itu harus paling lambat 1 Juni 2014.
Dalam surat keputusan nomor 055/DU/KD-PSSI/v/2014 dijelaskan, hukuman yang diberikan oleh Komdis karena Nasirin dianggap melakukan tingkah laku buruk pada pertandingan kontra Martapura FC, 29 Mei lalu. Saat itu, Nasirin kedapatan memukul wasit Saharudin asal Maros.
"Ini namanya tak adil. Hukuman itu akan kami banding. Anak-anak bereaksi seperti itu ada pemicunya," ujar Manajer umum Persida, Rosid Mardani. Rosid tegas menyebut wasit Saharudin lah pemicu amarah pemain dan offisial Persida.
"Kinerja wasit lah yang menjadi penyebab anak-anak melakukan seperti itu. Sepanjang pertandingan, mereka selalu dirugikan oleh wasit. Nanti Akan kami kirimkan video pertandingannya juga," lanjut Rosid.
Puncakn kekecewaan terjadi saat wasit tak mematuhu durasi injury time yang ia berikan, yakni dua menit. Saat masa tambahan waktu baru berjalan satu menit, wasit langsung meniup pluit panjang. Praktis ia menjadi bulan-bulanan pemain dan offisial Persida.
"Sanksi disiplin tak hanya diberikan kepada pemain. Kalau pemicunya wasit, Komdis semestinya juga harus menindak perangkat pertandingan," tutupnya. (beritajatim)
Pemain bernama lengkap Choirun Nasirin ini dijatuhi hukuman berupa larangan beraktifitas di sepakbola selama 12 bulan. Nasirin juga dijatuhi denda sebesar Rp 25 juta. Denda itu harus paling lambat 1 Juni 2014.
Dalam surat keputusan nomor 055/DU/KD-PSSI/v/2014 dijelaskan, hukuman yang diberikan oleh Komdis karena Nasirin dianggap melakukan tingkah laku buruk pada pertandingan kontra Martapura FC, 29 Mei lalu. Saat itu, Nasirin kedapatan memukul wasit Saharudin asal Maros.
"Ini namanya tak adil. Hukuman itu akan kami banding. Anak-anak bereaksi seperti itu ada pemicunya," ujar Manajer umum Persida, Rosid Mardani. Rosid tegas menyebut wasit Saharudin lah pemicu amarah pemain dan offisial Persida.
"Kinerja wasit lah yang menjadi penyebab anak-anak melakukan seperti itu. Sepanjang pertandingan, mereka selalu dirugikan oleh wasit. Nanti Akan kami kirimkan video pertandingannya juga," lanjut Rosid.
Puncakn kekecewaan terjadi saat wasit tak mematuhu durasi injury time yang ia berikan, yakni dua menit. Saat masa tambahan waktu baru berjalan satu menit, wasit langsung meniup pluit panjang. Praktis ia menjadi bulan-bulanan pemain dan offisial Persida.
"Sanksi disiplin tak hanya diberikan kepada pemain. Kalau pemicunya wasit, Komdis semestinya juga harus menindak perangkat pertandingan," tutupnya. (beritajatim)