Ini jika performa Muhammad Zamnur dkk tak kunjung menunjukan trend positif di sisa laga putaran kedua Divisi Utama (DU) Liga Indonesia ini.
Saat lawan PSBK, skuad Persinga
menunjukkan permainan agresif sejak peluit babak pertama dibunyikan.
Namun, strategi menekan ini justru membuat pemain Persinga terlihat
emosional. Beberapa peluang hangus karena eksekusi terlalu terburu-buru.
Bahkan, gawang Persinga yang dikawal Erik Ardilles kebobolan dua gol pada babak pertama. Gol PSBK itu masing-masing diciptakan Dicky Firasat di menit 37 dan Jefry Adi Prasetya 3 menit kemudian. Skor 0-2 bagi keunggulan tim tamu bertahan hingga jeda.
Bahkan, gawang Persinga yang dikawal Erik Ardilles kebobolan dua gol pada babak pertama. Gol PSBK itu masing-masing diciptakan Dicky Firasat di menit 37 dan Jefry Adi Prasetya 3 menit kemudian. Skor 0-2 bagi keunggulan tim tamu bertahan hingga jeda.
Di babak kedua, pemain Persinga mulai
menurunkan tensi. Mereka terlihat cukup tenang memainkan umpan-umpan
pendek dari kaki ke kaki. Hasilnya, gol balasan Persinga tercipta pada
menit ke 50 lewat tendangan plessing Usman Galih. Usman memanfaatkan
bola muntah saat penjaga gawang PSBK Tri Windu Anggono gagal mengamankan
bola.
Sayangnya, permainan keras justru muncul
pasca gol Usman. Sejumlah pelanggaran dilakukan oleh pemain Persinga.
Wasit Hidayat pun sempat mengeluarkan kartu kuning bagi pemain tengah
Persinga Andre Eka lantaran dinilai berlebihan ketika menyikapi
keputusan wasit terhadap pelanggaran yang dilakukannya.
Persinga baru mampu menyamakan kedudukan
2-2 pada menit 87. Andre Eka yang di menit 59 diganjar kartu kuning
pasca insiden tersebut menjadi pahlawan bagi kubu tuan rumah. Pemain
bernomor punggung 8 itu menampilkan aksi semi akrobatik dengan melakukan
tendangan voli yang mengarah tepat di sisi pojok kiri gawang PSBK.
Hasil imbang tersebut bertahan hingga akhir.
Di sisi lain, kericuhan sempat terjadi
pasca wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan. Secara
tiba-tiba, penonton merangsek masuk ke barisan pemain sembari mengejar
dan memukuli wasit. Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui secara
pasti alasan penonton melakukan perbuatan tersebut.
Mereka kerap
menyuarakan protes kepemimpinan wasit dalam memimpin pertandingan.
Situasi yang sama juga sempat terjadi di depan pintu VIP Stadion
Ketonggo. Puluhan Pasti Mania – pendukung Persinga Ngawi – menuntut
revolusi PSSI yang diklaim menjadi biang tidak adilnya wasit saat
memimpin pertandingan kemarin.
Dengan hasil imbang lawan PSBK, posisi
Persinga tidak beranjak di urutan ke enam dengan torehan 15 poin di
klasemen sementara grup 5. Posisi tim kebanggaan masyarakat Ngawi ini
hanya berjarak satu strip dibawah MPFC Kota Madiun yang juga sama-sama
mengoleksi 15 poin. Sementara itu, Pelatih Persinga Istiko Hadi enggan
berkomentar terkait penampilan anak asuhnya kemarin. ‘’Belum bisa, nanti
saja,’’ ungkapnya singkat.