Skuad Persekama Kab. Madiun |
Kemarin (11/6), giliran tamunya Persepon
Ponorogo yang mencoreng aib buat Persekama di stadion Pangeran Timur,
Caruban. Di laga kelima atau ketiga berturut-turut di kandang kali ini,
Persekama harus kembali menelan kekalahan telak 1-3. Dari lima laga
tersebut, Persekama hanya bisa meraup satu poin.
Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga,
kekalahan dalam derby pelat AE membuat Kama Mania, sebuat suporter
Persekama, marah. Usai pertandingan, ratusan suporter langsung
menggeruduk bench pemain dan ofisial Persekama bawah tribun barat
stadion Pangeran Timoer. Beruntug, mereka tidak sampai bertindak
anarkhis.
Sambil membawa spanduk dan
panji-panjinya mereka menyerbu pelatih, ofisial dan pemain. Salah satu
spanduk bertuliskan: He.. Persekama. Menangmu lo kapan? Ayo to semangat!
Sugihwaras mendukungmu! ‘’Kami protes seperti itu karena kami sangat
kecewa,’’ ujar Hendri Prabowo alias Bowo ketua Kama Mania.
Bowo mengungkapkan, kekecewaan tersebut
merupakan dampak dari buruknya permainan Persekama. Sebab, selama tiga
kali pertandingan home Persekama mengalami kekalahan beruntun dengan
skor telak. Masing-masing 0-3 saat menjamu Laga FC Surabaya, 0-4 melawan
Blitar United dan terakhir 1-3 saat menghadapi Persepon Ponorogo.
Para suporter tersebut menuntut
manajemen agar mengganti semua pemain Persakama. Bahkan, Bowo menyatakan
siap jika Kama Mania diterjunkan langsung untuk mencari pemain terbaik
di Kabupaten Madiun. Mereka ingin ada rotasi pemain agar permainan
Persekama lebih baik lagi. ‘’Masak di kandang tiga kali kalah
beruntun,’’ protesnya.
Jiyono Khotik pelatih karteker Laskar
Pangeran Timur -julukan Persekama – mengakui permainan anak didiknya
masih sangat kurang. Terutama, lini depan yang masih sangat tumpul saat
mengeksekusi bola. ”Sebenarnya ada tiga peluang yang bisa jadi gol pada
pertandingan ini,” katanya kemarin.
Namun, lanjutnya, peluang tersebut
terbuang percuma lantaran tumbulnya barisan penggedor. Sedangkan di
pertahanan, bek dinilai lemah saat membantu penjaga gawang
mengantisipasi serangan lawan. ‘’Banyak yang harus dikoreksi di lini
depan dan belakang. Masih sangat lemah dalam menyerang dan bertahan,’’
kata pengganti coach Sonny Kurniawan ini.
Dia menambahkan kurangnya kerja sama tim
juga menjadi penghalang Persekama meraih victory pertamanya. Jiyono
berkilah, ketidakkompakan itu lantaran pemain baru berkumpul menjelang
Liga Nusantara bergulir. Bahkan, saat jadwal latihan, kehadiran tim
sering tidak lengkap.