Nasib sial dialami PSBK Kota Blitar, di saat mereka butuh tambahan
tiga poin untuk menjauhi zona degradasi, Fatchul Ichya dkk harus rela ditahan
imbang PSIM 1-1 pada lanjutan laga Divisi Utama Liga Indonesia 2014
Grup 5 di Stadion Gelora Soeprijadi Blitar, Jumat (15/8).
Hasil imbang ini membuat tim berjuluk Laskar Peta ini makin berat untuk lepas dari zona maut. Pasalnya, dua laga tandang tersisa harus melawat ke Madiun meladeni Madiun Putra FC dan Perseman Manokwari. Dua tim ini juga rival utama PSBK untuk terlempar ke kasta kedua musim depan.
“Target kami meleset. Hari ini kami sial karena babak pertama banyak punya peluang, tapi hanya satu gol yang masuk,” keluh Muhadi, pelatih PSBK.
Manajer Tim PSBK Suharyono tak kalah masygul. Tapi dirinya tetap optimis timnya bisa lepas dari degradasi.
“Peluang kami memang tipis, tapi kami akan optimalkan kesempatan itu untuk menghindari degradasi. Meskipun kami harus berjuang ekstra keras di kandang orang. Kami tak menggantungkan nasib dari belas kasihan tim lain,” ucap Suharyono.
Pelatih PSIM Seto Nurdiantoro terlihat sumringah. Target poin dari lawatan ke Blitar terwujud. Total tim berjuluk Laskar Mataram ini mendulang dua angka, setelah pada laga sebelumnya juga sukses mengimbang PSBI 1-1.
“Kami harus manfaatkan semua pertandingan untuk menambah poin yang hilang akibat dikurangi karena mundurnya Persenga Nganjuk. Kami ingin terus mengejar peluang untuk lolos ke babak enambelas besar. Hari ini, anak-anak main tanpa beban. Saya instruksikan memang anak-anak harus mencetak gol lebih dulu agar kami lah yang menentukan hasil akhirnya,” ungkap Seto Nurdiantoro. (Liga Indonesia)
Hasil imbang ini membuat tim berjuluk Laskar Peta ini makin berat untuk lepas dari zona maut. Pasalnya, dua laga tandang tersisa harus melawat ke Madiun meladeni Madiun Putra FC dan Perseman Manokwari. Dua tim ini juga rival utama PSBK untuk terlempar ke kasta kedua musim depan.
“Target kami meleset. Hari ini kami sial karena babak pertama banyak punya peluang, tapi hanya satu gol yang masuk,” keluh Muhadi, pelatih PSBK.
Manajer Tim PSBK Suharyono tak kalah masygul. Tapi dirinya tetap optimis timnya bisa lepas dari degradasi.
“Peluang kami memang tipis, tapi kami akan optimalkan kesempatan itu untuk menghindari degradasi. Meskipun kami harus berjuang ekstra keras di kandang orang. Kami tak menggantungkan nasib dari belas kasihan tim lain,” ucap Suharyono.
Pelatih PSIM Seto Nurdiantoro terlihat sumringah. Target poin dari lawatan ke Blitar terwujud. Total tim berjuluk Laskar Mataram ini mendulang dua angka, setelah pada laga sebelumnya juga sukses mengimbang PSBI 1-1.
“Kami harus manfaatkan semua pertandingan untuk menambah poin yang hilang akibat dikurangi karena mundurnya Persenga Nganjuk. Kami ingin terus mengejar peluang untuk lolos ke babak enambelas besar. Hari ini, anak-anak main tanpa beban. Saya instruksikan memang anak-anak harus mencetak gol lebih dulu agar kami lah yang menentukan hasil akhirnya,” ungkap Seto Nurdiantoro. (Liga Indonesia)