Pupus sudah asa PS Kwarta Medan untuk bertahan di Divisi Utama Liga Indonesia. Kemenangan yang dibutuhkan agar selamat dari degradasi gagal karena menyerah 0-1 dari PSBL Langsa.
Berlaga di tempat netral, di Stadion H.Dimurthala, Lampineung, Sabtu (23/8), PSBL memastikan kemenangan lewat gol tendangan bebas Firdaus Ramadhan menit 51.
Hasil ini membuat PS Kwarta masuk ke dalam dua tim terbawah grup I Divisi Utama bersama PSAP Sigli. Mereka terlempar ke Liga Nusantara musim depan.
Pelatih kepala Kwarta Slamet Riyadi tak bisa membendung kekecewaannya, terutama menyoal kepemimpinan wasit.
“Dari awal pemain kami dihajar tapi gak pernah kasih kartu. Susah kalau wasit nggak netral. Ini pertandingan final dan sakral bagi kedua tim. Kalau memang ia benar, ngapain habis pertandingan langsung lari. Emosi pemain akhirnya tak terkontrol,” beber Slamet.
Degradasi ini tentunya pahit bagi Kwarta yang pada awalnya bermain bagus di awal kompetisi.
“Kami selalu menguasi pertandingan. Permainan kita cukup baik. Hanya soal finishing karena kami tak punya goal getter. Hasil ini sangat mengecewakan. Kami minta maaf kepada para suporter,” ungkap Slamet.
Sementara kubu PSBL Langsa bersuka cita. Hasil ini membuat tim berjuluk Elang Biru itu bertahan di Divisi Utama.
Pelatih kepala Anwar mengatakan, ini berkat kerja keras para pemain.
“Saya berterima kasih kepada pemain dan pendukung. Kwarta sebenarnya tim bagus dan melawan. Tapi satu tendangan bebas itu berhasil kami manfaatkan untuk memastikan kemenangan,” kata Anwar.
Berlaga di tempat netral, di Stadion H.Dimurthala, Lampineung, Sabtu (23/8), PSBL memastikan kemenangan lewat gol tendangan bebas Firdaus Ramadhan menit 51.
Hasil ini membuat PS Kwarta masuk ke dalam dua tim terbawah grup I Divisi Utama bersama PSAP Sigli. Mereka terlempar ke Liga Nusantara musim depan.
Pelatih kepala Kwarta Slamet Riyadi tak bisa membendung kekecewaannya, terutama menyoal kepemimpinan wasit.
“Dari awal pemain kami dihajar tapi gak pernah kasih kartu. Susah kalau wasit nggak netral. Ini pertandingan final dan sakral bagi kedua tim. Kalau memang ia benar, ngapain habis pertandingan langsung lari. Emosi pemain akhirnya tak terkontrol,” beber Slamet.
Degradasi ini tentunya pahit bagi Kwarta yang pada awalnya bermain bagus di awal kompetisi.
“Kami selalu menguasi pertandingan. Permainan kita cukup baik. Hanya soal finishing karena kami tak punya goal getter. Hasil ini sangat mengecewakan. Kami minta maaf kepada para suporter,” ungkap Slamet.
Sementara kubu PSBL Langsa bersuka cita. Hasil ini membuat tim berjuluk Elang Biru itu bertahan di Divisi Utama.
Pelatih kepala Anwar mengatakan, ini berkat kerja keras para pemain.
“Saya berterima kasih kepada pemain dan pendukung. Kwarta sebenarnya tim bagus dan melawan. Tapi satu tendangan bebas itu berhasil kami manfaatkan untuk memastikan kemenangan,” kata Anwar.