Persaingan tim-tim penghuni papan bawah
klasemen grup 5 Divisi Utama Liga Indonesia untuk menghindar dari zona degradasi
semakin sengit. PSBK Kota Blitar yang sebelumnya menghuni posisi juru
kunci, kemarin (18/8) berhasil mempermalukan tuan rumah Perseman
Manokwari 1-2 (1-2). Kemenangan di Stadion Wilis tersebut mendongkrak
peringkat tim berjuluk laskar PETA itu ke urutan 5 dengan capaian 12
poin.
Hasil positif laga away PSBK itu
berimbas pada posisi Madiun Putra FC (MPFC). Laskar Blue Force –julukan
MPFC– harus rela tergeser turun ke peringkat 6 dengan koleksi 10 poin.
Sementara, Perseman ganti terbenam di posisi buncit, meski memiliki poin
sama dengan MPFC. Tim asal Manokwari ini masih punya satu jatah
pertandingan kontra PSBI Kabupaten Blitar yang dibentang pada 22
Agustus.
MPFC masih punya dua laga tersisa
melawan PSBI pada sore ini dan PSBK Kota Blitar 23 Agustus mendatang.
Coach MPFC Wahyudi mematok target menyapu bersih dua pertandingan itu.
Apalagi, MPFC berstatus tuan rumah. ‘’Pilihannya hanya satu, bangkit
atau makin terpuruk!’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Madiun, kemarin
(18/8).
Kata dia, jika MPFC berhasil mengamankan
6 poin dari dua laga tersebut praktis bakal tetap bertahan di kompetisi
DU musim depan. Minimal burung Rajawali -ikon MPFC- bisa terbang
kembali ke papan tengah. Sebaliknya, jika gagal harus mengucapkan
sayonara pada kompetisi kasta kedua di persepakbolaan nasional tersebut.
‘’Saya minta anak-anak bangkit, fokus dan berjuang habis-habisan dan
menyelamatkan muka sepak bola Madiun,’’ ujarnya.
Menurut dia, merupakan aib apabila MPFC
harus terdegradasi ke Liga Nusantara. Setidaknya, tim ini sudah tiga
musim membuktikan levelnya bertahan di DU. Wahyudi tidak menginginkan
The Mad Mania, kelompok suporter MPFC yang berasal dari Kota Madiun,
Magetan dan Kabupaten Madiun ikut kecewa. The Mad sudah mengawal setiap
laga home dan away musim ini. ‘’Kami tidak ingin The Mad kecewa dan
harus membalas harapan mereka dengan kemenangan,’’ ujarnya.
Wahyudi mengatakan, pada laga kontra
PSBI sore ini, MPFC bakal menurunkan komposisi full team. Dua gelandang
berpengalaman Tito Purnomo dan Nawir Basri yang sebelumnya terkena
hukuman akumulasi kartu sudah bisa dimainkan. Pada laga home ini,
Wahyudi menyiapkan strategi ofensif 4-3-3. Tiga striker yang dimaikan
sebagai starter adalah Wendyk Setyo, Toure Mochtar, dan Purniawan.
‘’Saya sudah berbicara langsung dengan Purniawan dan Wendyk, harus
bermain lebih baik dari laga-laga sebelumnya, musim ini performa dua
striker lokal ini kurang mengesankan,’’ ujarnya.
Dia menambahkan, dua laga terakhir
sekaligus menjadi ajang pembuktian pemain. Setidaknya, performa mereka
akan terus dipantau dan dievaluasi manajemen apakah layak atau tidak
dipertahankan musim depan. Wahyudi menginginkan Purniawan dan Wendyk
kembali memberi kontribusi melalui gol-golnya seperti musim lalu. ‘’Kami
ingin segera mengakhiri fase kritis ini secepatnya, anak-anak harus
menunjukkan kemampuannya dan berjuang keras meraih kemenangan,’’
tegasnya.
Terpisah, coach PSBI Kabupaten Blitar
Arus Budi Setyawan mengatakan, timnya datang ke Kota Madiun dengan
konfidensi tinggi. Yang dibutuhkan PSBI adalah kemenangan agar jalan
menuju babak 16 besar kian terbuka. Sebelumnya, PSBI kehilangan poin
kandang setelah ditahan imbang PSIM Jogjakarta 1-1. Kegagalan meraup
poin penuh itu, kata dia, akibat banyak kesalahan mendasar, terutama
lini depan sehingga berpengaruh pada mental pemainnya. ‘’Tapi kami
datang ke Madiun dengan kondisi siap karena target lolos ke 16 besar,’’
ujarnya. (radarmadiun)