Jumlah kontestan Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2014 kembali
berkurang di tengah jalan. Setelah sebelumnya Persenga Nganjuk, kali ini
giliran Persitara Jakarta Utara yang tak sanggup lagi melanjutkan
kompetisi.
“Terhitung sejak hari ini (18/8), Persitara sudah tidak lagi berkompetisi di Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2014. Seluruh pertandingan yang telah dijalani Persitara dianggap tidak ada dan nama Persitara dihilangkan dari klasemen kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2014,” kata Joko Driyono, CEO PT Liga Indonesia, Senin (18/8).
Sesuai regulasi Divisi Utama 2014, atas pengunduran diri ini, Persitara mendapatkan sanksi : didiskualifikasi dari Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2014, degradasi ke kompetisi amatir PSSI pada musim berikutnya, mengembalikan kepada LIGA seluruh kontribusi yang diterima, dan sanksi lain dari badan peradilan PSSI.
Sementara itu pada Senin (18/8) ini, LIGA juga telah menetapkan Stadion Lampineung, Banda Aceh sebagai tempat pelaksanaan hukuman pertandingan Divisi Utama, antara PSBL Langsa vs PS Kwarta, pada 23 Agustus 2014.
Seperti diketahui, pada 6 Agustus 2014, PSBL Langsa mendapatkan hukuman Komdis PSSI, tidak diperkenankan menyelenggarakan pertandingan di Kota Langsa sebanyak 1 (satu) kali, PSBL LANGSA vs PS. KWARTA, tanggal 23 Agustus 2014 dengan radius 100 KM dengan tanpa disaksikan penonton dan denda Rp. 25 juta. Hukuman ini diberikan sebagai buntut dari kasus yang terjadi pada laga PSBL Langsa vs PS Bintang Jaya pada 4 Juni 2014. (jpnn/LI)
PT Liga selaku operator kompetisi,
memutuskan sanksi menyusul surat dari Persitara Jakarta Utara No.
015/PD-Persitara/VII/2014 tertanggal 16 Agustus 2014, perihal Surat
Pengunduran Tim Persitara Jakarta Utara.
"Kami sudah menerima surat dari
Persitara, dan Liga menerima pengunduran diri tersebut," tulis CEO PT
Liga Indonesia, Joko Driyono dalam surat 'balasan' untuk manajemen
Persitara Jakarta Utara.
“Terhitung sejak hari ini (18/8), Persitara sudah tidak lagi berkompetisi di Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2014. Seluruh pertandingan yang telah dijalani Persitara dianggap tidak ada dan nama Persitara dihilangkan dari klasemen kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2014,” kata Joko Driyono, CEO PT Liga Indonesia, Senin (18/8).
Sesuai regulasi Divisi Utama 2014, atas pengunduran diri ini, Persitara mendapatkan sanksi : didiskualifikasi dari Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2014, degradasi ke kompetisi amatir PSSI pada musim berikutnya, mengembalikan kepada LIGA seluruh kontribusi yang diterima, dan sanksi lain dari badan peradilan PSSI.
Sementara itu pada Senin (18/8) ini, LIGA juga telah menetapkan Stadion Lampineung, Banda Aceh sebagai tempat pelaksanaan hukuman pertandingan Divisi Utama, antara PSBL Langsa vs PS Kwarta, pada 23 Agustus 2014.
Seperti diketahui, pada 6 Agustus 2014, PSBL Langsa mendapatkan hukuman Komdis PSSI, tidak diperkenankan menyelenggarakan pertandingan di Kota Langsa sebanyak 1 (satu) kali, PSBL LANGSA vs PS. KWARTA, tanggal 23 Agustus 2014 dengan radius 100 KM dengan tanpa disaksikan penonton dan denda Rp. 25 juta. Hukuman ini diberikan sebagai buntut dari kasus yang terjadi pada laga PSBL Langsa vs PS Bintang Jaya pada 4 Juni 2014. (jpnn/LI)