PSIM
Yogyakarta mengawali kiprahnya di kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia
2012/2013 dengan hasil buruk. Skuad asuhan Maman Durachman itu menyerah
0-1 dari tamunya, Persik Kediri, di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta,
Senin (11/2).
Kedua kesebelasan tampil menyerang sejak awal pertandingan. PSIM
mengandalkan umpan-umpan tersobosan yang menusuk ke pertahanan lawan,
sedangkan Persik lebih mengandalkan serangan lewat sayap.
Keberadaan Oliver Makor di Persik, menjadi faktor pembeda yang sangat
siginifikan. Kecerdikan pemain sarat pengalaman itu dalam memanfaatkan
celah di pertahanan PSIM, beberapa kali menghasilkan ancaman. Setelah
memiliki tiga peluang emas yang gagal berbuah gol, Oliver Makor tak
menyia-nyiakan peluang yang dimilikinya pada masa injury time babak
pertama.
Pemain berusia 39 tahun ini menunjukkan skillnya yang luar biasa,
dengan mencetak gol indah memanfaatkan umpan silang M Ansori. Babak
pertama ditutup dengan keunggulan 1-0 untuk Persik.
Di babak kedua, pemain Persik lebih memilih untuk memainkan tempo
permainan. Skuad Macan Putih, tidak lagi bermain terlalu terbuka.
Sebaliknya, PSIM melalui pemain senior Nova Zaenal dan Seto Nurdiantara,
beberapa kali mengancam pertahanan Persik. Namun, tak ada gol yang
tercipta hingga akhir pertandingan.
Pelatih PSIM Yogyakarta Maman Durachman akan mengevaluasi hasil
kekalahan Laskar Kawung Biru atas Persik Kediri. Satu sisi yang menjadi
fokus Maman adalah memperbaiki komunikasi antar pemain.
"Koordinasi antar lini masih kurang padu, terbukti beberapa pemain sering kehilangan bola," terang Maman usai pertandingan.
Maman juga menyebut jika beberapa pemainya tampak tak bisa bermain
tenang. Peluang emas yang sempat tercipta pun harus terbuang sia-sia.
"Dua striker ternyata tidak efisien. Baru di babak kedua lebih baik.
Kami akan evaluasi terutama di depan. Faktor laga perdana memang sedikit
membuat beberapa pemain tak bisa tampil tenang," imbuh Maman.
Sementara itu, kemenangan menjadi modal penting bagi anak asuh Aris
Budi Sulistyo untuk menjalani laga tandang selanjutnya kontra PPSM
Magelang Jumat (15/2) mendatang.
“Kami datang ke Yogya nothing to lose. Luck ada di pihak kami sore ini. Kemenangan ini jadi modal berharga untuk laga berikutnya,” kata Aris Budi, pelatih Persik.
Aris berharap, mental pemain bisa terus terjaga pada laga kontra PPSM
Magelang nanti. Poin penuh, tetap menjadi target Aris dalam laga
tersebut.
Di sisi lain, Direktur Tehnik PSIM, Dwi Irianto mengungkapkan rasa
terima kasihnya kepada dua kelompok suporter PSIM Brajamusti dan The
Maident. Dwi menganggap, Brajamusti dan The Maident bisa mewujudkan
komitmennya untuk menjaga kondusifitas suasana selama pertandingan
berlangsung.
"Saya rasa para suporter layak mendapat apresiasi penuh karena
sikapnya yang tetap menjaga kondusifitas selama laga berlangsung,"
terang Dwi, seusai laga PSIM kontra Persik Kediri di Stadion Mandala
Kridha, Yogyakarta, Senin (11/2/2013) sore.
Pria yang akrab disapa Mbah Putih itu, juga memuji tindakan suporter
yang tetap memberi dukungan kepada seluruh pemain meski PSIM tertinggal
sejak babak pertama. "Dukungan mereka (suporter) sangat luar biasa,
bahkan ketika kita tertinggal mereka tetap memberikan dukungan penuh,"
imbuh Dwi.
Dwi berharap, kondisi tersebut terus bertahan di setiap laga PSIM ke
depan. Dukungan suporter, adalah suatu hal yang tak bisa dilepaskan
dalam sebuah tim.