Greg Nwokolo dan Rahmad Darmawan punya pengalaman membekuk perlawanan Persib Bandung.
Greg Nwokolo punya kenangan manis saat berjumpa dengan Persib Bandung.
Mencetak gol pada tiga tahun lalu saat membela Persija, dirinya bertekad
mengulangnya lagi.
Saat ini, kondisi Greg Nwokolo sudah semakin membaik. Sakit yang diderita saat Arema melawan Mitra Kukar, membuat dia melewatkan lima laga sebagai penonton. Sehingga ketika mendapati dirinya semakin membaik ketika akan bertemu dengan Persib, Minggu (17/3), Greg ingin dimainkan.
"Saya sudah sembuh, saya bosan di pinggir lapangan, saya ingin bermain," kata penyerang naturalisasi dari Nigeria ini kepada GOAL.com Indonesia.
Greg menyebutkan, melawan Persib dirinya punya motivasi, termasuk kenangan manis saat Persija membekuk Maung Bandung dengan skor 3-0, 20 Oktober 2010.
"Saya pernah menjebol gawang Persib dan ingin mengulangnya lagi," kata dia.
Sementara itu, tekad Greg untuk bermain semakin mendekati kenyataan, pasalnya dalam sesi game yang digelar distadion Gajayana, dirinya selalu menjadi pilihan pelatih Rahmad Darmawan [RD] sebagai tukang gedor.
Dalam simulasi melawan Persib, RD mengutak-atik strategi yang pas. Strategi itu didasarkan pada laga-laga Persib di ISL yang diputar berulang-ulang melalui siaran video. Siapa yang bakal menjaga siapa, sudah ditentukan oleh RD, termasuk dalam latihan simulasi.
Ketika games dijalankan, nama Greg selalu disandingkan dengan dua topskor Arema saat ini, Cristian Gonzales dan Alberto Goncalves. Bahkan, dari skema ideal itu, Greg sangat padu manakala RD menunjukkan gestur tubuh yang berarti pemain bermain dalam simulasi formasi 4-3-3.
"Hari ini adalah simulasi terakhir tim kita sebelum berangkat ke Bandung, kita coba gunakan berbagai pola variasi serangan dari formasi 4-4-2 berubah 4-3-3 ataupun 4-5-1. Hadirnya Greg membuat pilihan makin banyak. Semua bisa dikondisikan tergantung dengan atmosfer pertandingan yang ada di lapangan besok," ungkap RD.
RD yang sudah tahu dan paham karakter di Bandung tentu saja menularkan apa yang diketahuinya kepada anak didiknya.
"Saya pernah memenangkan laga di Bandung, kuncinya adalah pemain tidak mudah terpengaruh teror yang dilakukan oleh suporter lawan apapun caranya. Fokus pertandingan, fokus kepada lawan, dan rileks dalam bermain, maka kemenangan akan datang," kata RD optimis. (gk-48)
Saat ini, kondisi Greg Nwokolo sudah semakin membaik. Sakit yang diderita saat Arema melawan Mitra Kukar, membuat dia melewatkan lima laga sebagai penonton. Sehingga ketika mendapati dirinya semakin membaik ketika akan bertemu dengan Persib, Minggu (17/3), Greg ingin dimainkan.
"Saya sudah sembuh, saya bosan di pinggir lapangan, saya ingin bermain," kata penyerang naturalisasi dari Nigeria ini kepada GOAL.com Indonesia.
Greg menyebutkan, melawan Persib dirinya punya motivasi, termasuk kenangan manis saat Persija membekuk Maung Bandung dengan skor 3-0, 20 Oktober 2010.
"Saya pernah menjebol gawang Persib dan ingin mengulangnya lagi," kata dia.
Sementara itu, tekad Greg untuk bermain semakin mendekati kenyataan, pasalnya dalam sesi game yang digelar distadion Gajayana, dirinya selalu menjadi pilihan pelatih Rahmad Darmawan [RD] sebagai tukang gedor.
Dalam simulasi melawan Persib, RD mengutak-atik strategi yang pas. Strategi itu didasarkan pada laga-laga Persib di ISL yang diputar berulang-ulang melalui siaran video. Siapa yang bakal menjaga siapa, sudah ditentukan oleh RD, termasuk dalam latihan simulasi.
Ketika games dijalankan, nama Greg selalu disandingkan dengan dua topskor Arema saat ini, Cristian Gonzales dan Alberto Goncalves. Bahkan, dari skema ideal itu, Greg sangat padu manakala RD menunjukkan gestur tubuh yang berarti pemain bermain dalam simulasi formasi 4-3-3.
"Hari ini adalah simulasi terakhir tim kita sebelum berangkat ke Bandung, kita coba gunakan berbagai pola variasi serangan dari formasi 4-4-2 berubah 4-3-3 ataupun 4-5-1. Hadirnya Greg membuat pilihan makin banyak. Semua bisa dikondisikan tergantung dengan atmosfer pertandingan yang ada di lapangan besok," ungkap RD.
RD yang sudah tahu dan paham karakter di Bandung tentu saja menularkan apa yang diketahuinya kepada anak didiknya.
"Saya pernah memenangkan laga di Bandung, kuncinya adalah pemain tidak mudah terpengaruh teror yang dilakukan oleh suporter lawan apapun caranya. Fokus pertandingan, fokus kepada lawan, dan rileks dalam bermain, maka kemenangan akan datang," kata RD optimis. (gk-48)