Hasil buruk tim Pelita Bandung Raya (PBR) dalam beberapa pertandingan
terakhir diajang kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2012/2013
akhirnya melengserkan Simon Mc Menemy dari kursi pelatih.
Sebagai gantinya, manajemen PBR menunjuk Direktur Teknik Daniel Darko Janackovic sebagai pelatih kepala tim "The Boys Are Back". Hal itu ditegaskan Komisaris PT. Kreasi Performa Pasundan, Tri Gustoro kepada wartawan di mes Pusdikajen, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Senin (11/3/2013).
"Ya, posisi pelatih PBR sekarang diambil alih Darko. Keputusan ini memang sulit tapi kita tetap harus mengambil keputusan," kata Tri Goestoro yang dilansir dari Persibmania.
Keterpurukan Eka Ramdani dkk diklasemen sementara ISL musim ini menjadi bahan dasar utama untuk menggeser Simon dari posisi pelatih. Keputusan itu lanjut Tri dipandang lebih bagus daripada harus menunggu lama-lama.
"Keputusan ini langkah objektif pihak manajemen PBR, agar tidak semakin terpuruk," lanjut Tri.
Menurut Tri, PBR harus cepat bangkit setelah mengalami kekalahan berturut-turut dari Arema (4-2) dan Persita Tengerang (1-0), karena itu manajemen PBR melakukan evaluasi yang berujung pencopotan pelatih asal Inggris tersebut.
"Memang ini keputusan sulit juga tetapi apa yang diterapkan oleh Simon tidak sesuai dengan harapan. Main dikandang saja hasilnya tidak sesuai dengan harapan," ujarnya.
Sebagai gantinya, manajemen PBR menunjuk Direktur Teknik Daniel Darko Janackovic sebagai pelatih kepala tim "The Boys Are Back". Hal itu ditegaskan Komisaris PT. Kreasi Performa Pasundan, Tri Gustoro kepada wartawan di mes Pusdikajen, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Senin (11/3/2013).
"Ya, posisi pelatih PBR sekarang diambil alih Darko. Keputusan ini memang sulit tapi kita tetap harus mengambil keputusan," kata Tri Goestoro yang dilansir dari Persibmania.
Keterpurukan Eka Ramdani dkk diklasemen sementara ISL musim ini menjadi bahan dasar utama untuk menggeser Simon dari posisi pelatih. Keputusan itu lanjut Tri dipandang lebih bagus daripada harus menunggu lama-lama.
"Keputusan ini langkah objektif pihak manajemen PBR, agar tidak semakin terpuruk," lanjut Tri.
Menurut Tri, PBR harus cepat bangkit setelah mengalami kekalahan berturut-turut dari Arema (4-2) dan Persita Tengerang (1-0), karena itu manajemen PBR melakukan evaluasi yang berujung pencopotan pelatih asal Inggris tersebut.
"Memang ini keputusan sulit juga tetapi apa yang diterapkan oleh Simon tidak sesuai dengan harapan. Main dikandang saja hasilnya tidak sesuai dengan harapan," ujarnya.