Laga antara tuan rumah PSIM saat menjamu PSBK Kota Blitar (ligaindonesia.co.id) |
Apesnya lagi ini merupakan pertandingan perdana PSIM di kandang sendiri dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama 2014.
Mandala Krida yang menjadi trade mark olahraga Provinsi DIY sebenarnya sempat dibuat gemuruh ketika striker asal Solo, Tri Handoko, membobol gawang PSBK yang dikawal kiper Bayu Prisma pada menit 14.
Permainan cepat dari kaki ke kaki yang dijanjikan pelatih Seto Nurdiyantoro tampak diperagakan dengan baik oleh anak-anak asuhannya. Penguasaan bola boleh dikatakan sepenuhnya milik tim berjuluk Laskar Mataram ini.
Namun, gaya dan tipe permainan ini mulai kendur ketika pemain kawakan yang menjadi motor di lini tengah, Eko ‘Kancil’ Budi Santoso terpaksa ditarik keluar lantaran cedera lama di kakinya kambuh.
Dimas Priambodo yang ditunjuk sebagai pengganti Kancil tampak belum makimal memainkan peran yang ditinggal Eko. PSBK yang beruaha mengejar ketinggalan, bangkit dan menguasai jalannya pertandingan.
Menit ke-31, kapten PSBK Slamet Santoso berhasil membuat bungkam penonton di Mandala Krida ketika ia menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Mental pemain PSIM kian runtuh ketika berselang 3 menit kemudian tendangan jarak jauh Diego Banowo kembali menggetarkan jala gawang PSIM yang dijaga kiper Oni Kurniawan. PSIM tertinggal 1-2.
Babak kedua, Seto menarik keluar Rangga Muslim mengantikannya dengan Supri Andriyanto yang diposisikan sebagai gelandang serang untuk menambah daya gedor PSIM. Tapi, bukannya bisa menyamakan kedudukan, PSIM malah kebobolan lagi setelah Dicky Prayoga lolos dari kawalan pemain belakang PSIM.
Kemenangan PSBK ini sesuai janji Pelatih I Putu Gede yang bertekad meraih nilai penuh setelah dua pertandingan sebelumnya di kandang sendiri bermain seri melawan Madiun Putra dan Perseman Manokwari. (Sportanews)