Sejak dimulainya babak pertama, Persikota yang ditukangi pelatih Ahmad Zaenudin langsung melakukan tekanan hingga sepertiga lapangan. Hal ini jelas membuat para pemain Jakarta Matador yang diperkuat banyak pemain muda, kesulitan menghadapi gempuran para pemain Persikota yang terlihat begitu mengandalkan para pemain sayapnya yang memang memiliki kecepatan.
Setelah beberapa kali melakukan ancaman, Persikota akhirnya berhasil mencetak gol di menit 33 lewat aksi Teguh Dahono yang memanfaatkan umpan bola mati pemain bernomor punggung 6, Junaedi dari tengah lapangan. Namun gol ini sedikit berbau kontroversi lantaran hakim garis lebih dulu mengangkat bendera tanda terjadinya pelanggaran yang dilakukan pemain Persikota. Namun Wasit Asep Yandi asal Karawang yang memimpin jalannya pertandingan, tetap pada pendirian nya untuk memberikan satu angka kepada Persikota.
Tertinggal satu angka, pemain Matador justru makin kehilangan fokus permainan. Tak ayal beberapa anak asuh Lapril A.S harus dihadiahi kartu kuning lantaran melakukan pelanggaran keras terhadap pemain lawan. Namun skor 0-1 tidak berubah hingga wasit meniup peluit tanda berakhirnya babak pertama.
Usai turun minum, Jakarta Matador justru berbalik menguasai jalannya pertandingan. Para pemain Persikota yang sebelumnya mampu dengan tenang mengatur arah bola, kini malah terlihat kebingungan menghadapi serangan yang dilakukan para pemain berjuluk The Three Red Star. Dan benar saja, Yanuar yang masuk menggantikan Yoga di menit 55, akhirnya berhasil menyamakan angka di menit 69 setelah melakukan aksi ‘solo run’ dari sisi kiri pertahanan Persikota.
Kembali seimbangnya angka kedua tim, membuat permainan kembali memanas. Namun hingga laga berakhir, kedua tim tidak mampu memperbesar angka dan harus rela berbagi satu poin di laga perdana Kompetisi Divisi 1 Liga Indonesia. (Oz)