Persekam Metro FC dikalahkan tuan rumah Persbul Buol 2-0
dalam lanjutan Divisi Utama (DU) 2014 Grup 7 di Stadion Kuwonto, Buol,
Rabu (28/5).
Dua gol tuan rumah dicetak oleh gelandang Rohmad Dwi Adi pada menit ke-86 dan striker Ridwan pada injury time. Meski kalah, tim berjuluk Macan Kumbang tersebut masih menghuni runner up Grup 7, dengan 11 poin dari 7 kali pertandingan.
Bendahara Persekam Metro FC Selamet Suyono mengungkapkan, sebenarnya anak didik Siswantoro mampu mengimbangi permainan Persbul. Ruhanda Merdiansyah dan kawan-kawan memiliki banyak peluang. Sayangnya, ia menilai wasit Andi Asri Aziz yang memimpin laga, terlalu berpihak pada tuan rumah.
Ia mencontohkan, wasit Andi sering meniup peluit tanda pelanggaran, tiap kali Metro FC akan membangun serangan. Bahkan saat ada benturan kecil, wasit langsung meniup peluit untuk menghentikan laga.
“Membangun serangan itu tidak mudah. Tapi setiap kami dapat membangun serangan, ada saja alasan untuk menghentikan laga,” kata Selamet kepada Sportanews.com, Rabu (28/5).
Walau masih di posisi runner-up, namun Metro FC rawan tergusur oleh Persebo Bondowoso, yang tepat di bawahnya. Persebo yang menghuni peringkat ketiga, hanya terpaut satu poin, tapi masih menyisakan satu pertandingan lebih sedikit.
“Awalnya, kami memprediksikan bisa mendapat satu poin di sini. Ternyata kami pulang tidak membawa apa-apa,” keluhnya. (sportanews)
Dua gol tuan rumah dicetak oleh gelandang Rohmad Dwi Adi pada menit ke-86 dan striker Ridwan pada injury time. Meski kalah, tim berjuluk Macan Kumbang tersebut masih menghuni runner up Grup 7, dengan 11 poin dari 7 kali pertandingan.
Bendahara Persekam Metro FC Selamet Suyono mengungkapkan, sebenarnya anak didik Siswantoro mampu mengimbangi permainan Persbul. Ruhanda Merdiansyah dan kawan-kawan memiliki banyak peluang. Sayangnya, ia menilai wasit Andi Asri Aziz yang memimpin laga, terlalu berpihak pada tuan rumah.
Ia mencontohkan, wasit Andi sering meniup peluit tanda pelanggaran, tiap kali Metro FC akan membangun serangan. Bahkan saat ada benturan kecil, wasit langsung meniup peluit untuk menghentikan laga.
“Membangun serangan itu tidak mudah. Tapi setiap kami dapat membangun serangan, ada saja alasan untuk menghentikan laga,” kata Selamet kepada Sportanews.com, Rabu (28/5).
Walau masih di posisi runner-up, namun Metro FC rawan tergusur oleh Persebo Bondowoso, yang tepat di bawahnya. Persebo yang menghuni peringkat ketiga, hanya terpaut satu poin, tapi masih menyisakan satu pertandingan lebih sedikit.
“Awalnya, kami memprediksikan bisa mendapat satu poin di sini. Ternyata kami pulang tidak membawa apa-apa,” keluhnya. (sportanews)