Selamat Datang | |


Breaking
    Loading ...

Jumat, 22 Februari 2013

RD dan Kayamba Siap Kalahkan Mantan Klubnya

By
Updated : Jumat, 22 Februari 2013 16.34.00


Akhir pekan ini publik bola Malang bakal disuguhi pertarungan seru dan bermutu dua klub besar, Arema Cronous menjamu Sriwijaya FC (SFC). Pertandingan yang sudah tentu dibalut gengsi sekaligus emosi jika melihat beberapa faktor yang berkaitan dengan dua kubu.

Faktor pertama adalah rivalitas. Arema Cronous sebagai klub yang bernafsu menjuarai Indonesia Super League (ISL) musim ini tentu memandang SFC sebagai salah satu seteru dalam perburuan gelar. Bagi Arema, sang juara bertahan wajib digulingkan jika ingin mengambil keuntungan.

Kedua tentu saja emosional sejumlah sosok yang terlibat di laga itu. Sejumlah pemain Arema pernah menjadi bagian SFC, sebut saja pelatih Rahmad Darmawan, Kayamba Gumbs, atau Thierry Gathuesy. Laga ini tentu istimewa karena mereka bakal menghadapi mantan timnya.

Menilik pertemuan selama kedua klub, hasilnya relatif berimbang. Klub berjuluk Singo Edan pernah mengalahkan SFC 1-0 dalam program ujicoba pada pra musim lalu. Kemudian Laskar Wong Kito membalas dengan menendang Arema dari babak semifinal Inter Island Cup (IIC) di Solo.

Secara umum, Arema sedikit di atas angin karena pertandingan digelar di Stadion Kanjuruhan yang selalu sulit bagi SFC. “Sriwijaya FC tetap tim bagus dan kuat. Saya sangat menikmati pertandingan melawan mereka. Saya tetap profesional dan ingin Arema yang menang,” kata Kayamba Gumbs.

Gumbs adalah pemain paling legendaris di Palembang. Lima musim di sana, dia memberikan sejumlah gelar untuk Laskar Wong Kito. Tak heran jika menghadapi SFC menjadi momen istimewa bagi Gumbs yang musim lalu sempat dibawa Rahmad Darmawan ke Pelita jaya sebelum bergabung Arema.

Melihat kans kedua kubu yang sama-sama mencatat kemenangan di laga sebelumnya, Arema memang pantas diunggulkan. Catatan kandang Singo Edan sangat mengesankan, dengan 14 gol dari empat pertandingan kandang. Itu merupakan produktifitas terbaik klub ISL di kandang sejauh ini.

Pelatih Arema Rahmad Darmawan pun tak ragu menyebut SFC bakal menjadi salah satu lawan terberat Arema musim ini. “Sriwijaya FC matang secara mental dan permainan. Kami harus benar-benar fokus menghadapi mereka walau selama ini cukup bagus di pertandingan kandang,” cetus RD, sapaan akrab Rahmad Darmawan.

Terbukti telah menjungkalkan Mitra Kukar di Malang, rasanya SFC juga bakal menjadi korban berikutnya. Hanya kesialan luar biasa yang bisa membuat Singo Edan kehilangan angka di depan Aremania. Apalagi penampilan SFC juga belum benar-benar mapan di awal ISL musim ini.

Sementara itu, pada pertandingan Minggu (24/2) nanti, rencananya bakal ada ‘pertunjukan’ anyar dari supporter Aremania. Jika selama ini Aremania suka menyalakan flare atau kembang api di tribun, kali ini agak berbeda. Aremania bakal membawa senter untuk dinyalakan secara bersamaan di stadion.

Flare sendiri dianggap membahayakan dan dilarang dalam Manual Liga. Selain api yang bisa memicu kebakaran, asapnya juga bis amenganggu pertandingan di lapangan. Stasion Kanjuruhan pernah diliputi asap hingga laga dihentikan. Atas dasar itulah muncul inisiatif membawa senter dan ide itu disebarkan melalui dunia maya sekaligus dari mulut ke mulut. (Kukuh Setiawan/Koran SI/min)

Berita Terkait

Comment