Edison Pieter Rumaropen (Persiwa Wamena)
Nama Indonesia kembali
tercoreng di mata dunia internasional. Kali ini, insiden pemukulan wasit
Muhaimin yang dilakukan gelandang Persiwa Wamena, Edison Pieter
Rumaropen, saat laga melawan Pelita Bandung Raya (PBR) dalam lanjutan
Indonesia Super League, Minggu (21/4), mendapat sorotan tajam dari media
asing.
ESPNFC.com memberitakan insiden memalukan tersebut
dengan judul "Indonesian Player Punches Referee". Mereka menulis,
Rumaropen terancam mendapatkan hukuman berat atas tindakan tidak
sportifnya.
Begitu juga dengan The Guardian menurunkan berita yang sama
dengan tajuk "Indonesian Footballer In Hot Water After Punching
Referee." Bahkan, media asal Inggris tersebut menampilkan video insiden
memalukan itu.
Sebagaimana diberitakan, insiden pemukulan bermula setelah wasit
Muhaimin menunjuk titik putih karena menganggap bek Persiwa, O. K Jhon
melakukan pelanggaran terhadap Nova Arianto di kotak terlarang Persiwa
pada menit ke-81.
Sejumlah pemain Persiwa yang tidak puas dengan keputusan tersebut
langsung mendatangi wasit untuk beradu argumentasi. Begitu juga dengan
Pieter yang kemudian terlihat berlari dari arah belakang Muhaimin dan
secara tiba-tiba melayangkan tangan kirinya ke arah wajah Muhaimin.
Ibarat hook di olah raga tinju, pukulan itu mendarat telak di hidung Muhaimin dan membuat sang wasit malang tersebut ambruk.
Setelah pemukulan itu, hidung Muhaimin cedera dan bajunya pun
berlumuran darah. Muhaimin tidak bisa melanjutkan tugasnya dan kemudian
digantikan oleh wasit cadangan karena Muhaimin harus dilarikan ke rumah
sakit untuk mendapatkan perawatannya.
Sementara, Pieter langsung diganjar kartu merah atas ulahnya pada pertandingan yang berakhir 2-1 untuk kemenangan PBR.
Kasus ini sendiri sedang diusut oleh Komisi Disiplin PSSI. Ketua
Komdis, Hinca Panjaitan, mengatakan, sikap Pieter merupakan tingkah
laku yang sangat buruk dalam dunia sepak bola. Pihaknya akan mulai
membahas perihal hukuman terberat bagi pemain asal Papua tersebut pada
Sidang Komdis, Rabu (24/4).
"Rekaman video dan bukti juga sudah kita dapatkan. Kita putuskan pada
Rabu sore. Itu tingkah laku yang buruk sekali dalam sepak bola dan
mendapatkan hukuman yang berat menurut Kode Disiplin PSSI," tegas Hinca
kepada Kompas.com di Jakarta, Senin (22/4).
Laporan Tribunnews