Kubu tuan rumah sesalkan kinerja wasit.
Persebaya DU kembali gagal meraih poin penuh setelah ditahan Persekam Metro FC 1-1 di Stadion Kanjuruhan Malang, Kamis (23/5).
Pelatih Tony Ho tetap puas dengan capaian ini. Padahal, ini kali kedua Persebaya DU gagal persembahkan poin penuh. Sebelumnya, Persebaya DU bermain tanpa gol saat menjamu Deltras Sidoarjo di Stadion Gelora Bung Tomo.
"Hasil yang bagus. Kami rasa perjuangan anak-anak sudah maksimal," tegasnya kepada GOAL.com Indonesia.
Menurutnya, apa yang dilakukan pemain sangat bagus. Ditengah kondisi tim yang kekurangan pemain, mereka bisa bekerja keras mencuri satu poin dari tuan rumah.
"Progress kita memang kekurangan pemain. Apalagi, Metro FC diperkuat para pemain muda. Semangat mereka dalam bertanding pasti luar biasa," tegasnya.
Meladeni permainan anak-anak muda di Metro FC, jelas menjadi problem tersendiri ketika skuatnya kekurangan jumlah pemain. Soal kartu merah yang diterima Uston Nawawi, dirinya tak mau berkomentar banyak.
"Soal kartu merah, saya anggap terlalu memberatkan kami. Harusnya, wasit memberi peringatan dulu. Namun, apa yang terjadi saat itu, pandangan kami memang terbatas," pungkas Tony Ho.
Sementara itu, pelatih Metro FC Siswanto tak bisa menutupi rasa kecewanya. Dia menuding kinerja perangkat pertandingan menjadi penyebab kegagalan meraih poin penuh.
"Secara hasil saya menerima, tapi prosesnya saya kecewa," tegas Siswantoro.
Menurutnya, perangkat pertandingan terutama wasit bekerja tidak bagus. Sehingga, timnya merasa dirugikan. Saat ditanya proses gol terakhir di menit 90+2 dari pemainnya, Siswantoro mengaku jika itu adalah gol yang bersih dan sah.
"Gol ketiga sangat bersih. Tidak ada yang salah. Tapi, wasit menganggapnya lain," terangnya.
Ia menambahkan, justru gol pertama persebaya yang berbau off-side. Pasalnya, pemain Persebaya posisinya lebih masuk kedalam pertahanan Metro.
"Gol Persebaya justru off-side. Kami murni gol. Kalau tidak percaya, silahkan rekan-rekan media melihat hasil rekamannya. Kami punya bukti rekaman," tuturnya.
Dengan kinerja wasit yang tidak bagus, ia justru angkat topi dengan mental bertanding anak asuhnya. Sebagai pemain muda yang masih labil, para pemainnya justru tidak mau terpancing sikap wasit yang merugikan timnya.