Setelah mengalagkan PSBS Biak di kandang sendiri, Rabu (3/7/2013) besok
sore, tim Persebaya yang turun di Divisi Utama (DU) versi PT Liga
Indonesia (LI), harus away ke Stadion Jatidiri, markas PSIS Semarang.
Laga ini adalah yang kedua bagi anak asuh Tony Ho di babak 12 besar.
Kemenangan 1-0 atas PBSS Biak menjadi modal berharga Uston Nawawi dan kawan-kawan di marks Mahesa Jenar, julukan PSIS. Secara tidak langsung, kemenangan itu mengangkat moral anak-anak Persebaya DU sebelum pertandingan di Semarang.
Keuntungan lainnya, saat ini para pemain PSIS mencoba bangkit dari keterpurukan setelah ditumbangkan tuan rumah PS Bangka dengan skor 2-1. Pelatih Tony Ho mengungkapkan, meski PSIS barusan kalah, namun pantang bagi pasukannya menganggap remeh tim yang identik dengan warna biru ini.
Apalagi pada laga besok, PSIS bermain di kandang sendiri. Menurut Tony, dukungan dari suporter setianya membuat tim tuan rumah semakin percaya diri. "Hal itu membuat PSIS semakin termotivasi saat melawan kami," tutur pelatih asal Makassar ini.
Bercermin dari catatan statistik, tim PSIS bukan lawan mudah bagi Persebaya. Khususnya di lini belakang, Morris Power Bayour dan kawan-kawan bermain sangat disiplin. Terbukti, dari 16 pertandingan di babak grup, gawang PSIS hanya tujuh kali bobol.
Tim ini juga trbilang lengkap. Selain kuat di lini belakang, produktifitas para penyerangnya juga tak kalah moncer. Total sudah 27 gol digetarkan pemain-pemain PSIS ke jala lawannya. "Saya harap anak-anak tetap disiplin menjaga daerahnya masing-masing," pinta Tony.
"Anak-anak harus konsentrasi penuh dan disiplin menjalankan strategi selama 90 menit permainan. Mereka tidak boleh terpancing alur lawan," ulas suksesor mendiang Miroslav Janu ini.
Pada pertandingan besok, posisi penjaga gawang tetap menjadi milik kiper muda, Thomas Rian Bayu. Lini belakang diisi kuartet, Dennid Bedalbe, Suroso, Angga Pratama dan Rasmoyo. Tiga pemain di sektor tengah adalah, Uston Nawawi, Srdjan Lopicici dan Akbar Rasyid. Lini depan dipercayakan pada Basuki, Ari Prihatna dan Jean Paul Boumsong.
Kemenangan 1-0 atas PBSS Biak menjadi modal berharga Uston Nawawi dan kawan-kawan di marks Mahesa Jenar, julukan PSIS. Secara tidak langsung, kemenangan itu mengangkat moral anak-anak Persebaya DU sebelum pertandingan di Semarang.
Keuntungan lainnya, saat ini para pemain PSIS mencoba bangkit dari keterpurukan setelah ditumbangkan tuan rumah PS Bangka dengan skor 2-1. Pelatih Tony Ho mengungkapkan, meski PSIS barusan kalah, namun pantang bagi pasukannya menganggap remeh tim yang identik dengan warna biru ini.
Apalagi pada laga besok, PSIS bermain di kandang sendiri. Menurut Tony, dukungan dari suporter setianya membuat tim tuan rumah semakin percaya diri. "Hal itu membuat PSIS semakin termotivasi saat melawan kami," tutur pelatih asal Makassar ini.
Bercermin dari catatan statistik, tim PSIS bukan lawan mudah bagi Persebaya. Khususnya di lini belakang, Morris Power Bayour dan kawan-kawan bermain sangat disiplin. Terbukti, dari 16 pertandingan di babak grup, gawang PSIS hanya tujuh kali bobol.
Tim ini juga trbilang lengkap. Selain kuat di lini belakang, produktifitas para penyerangnya juga tak kalah moncer. Total sudah 27 gol digetarkan pemain-pemain PSIS ke jala lawannya. "Saya harap anak-anak tetap disiplin menjaga daerahnya masing-masing," pinta Tony.
"Anak-anak harus konsentrasi penuh dan disiplin menjalankan strategi selama 90 menit permainan. Mereka tidak boleh terpancing alur lawan," ulas suksesor mendiang Miroslav Janu ini.
Pada pertandingan besok, posisi penjaga gawang tetap menjadi milik kiper muda, Thomas Rian Bayu. Lini belakang diisi kuartet, Dennid Bedalbe, Suroso, Angga Pratama dan Rasmoyo. Tiga pemain di sektor tengah adalah, Uston Nawawi, Srdjan Lopicici dan Akbar Rasyid. Lini depan dipercayakan pada Basuki, Ari Prihatna dan Jean Paul Boumsong.