Penghematan ini salah satunya adalah menekan biaya perekrutan pemain untuk musim depan.
Persegres harus pandai-pandai merekrut pemain dengan bandrol rendah tapi memiliki kualitas bagus.
Dalam hal ini, tentunya Laskar Joko Samudro harus bisa memanfaatkan potensi pemain lokal, khususnya putra daerah asal Gresik.
Terkait pemanfaatkan pemain lokal asal Gresik, pun Persegres sudah mengambil langkah kongkrit dengan memberi kesempatan kepada mereka untuk mengikuti seleksi.
Dari seleksi inilah, pelatih Agus Yuwono akan membentuk kerangka tim.
"Kami intens memantau potensi pemain lokal, kami yakin ada yang bagus dan layak masuk tim," tegas Agus Yuwono, arsitek Persegres.
Dari hasil seleksi sementara terhadap pemain-pemain lokal, Agus mengaku sudah memiliki sketsa tentang kerangka tim.
Agus pun berjanji akan lebih fokus dalam membangun tim ini agar matang di kompetisi LSI musim depan.
Terkait lepasnya beberapa pilar Persegres seperti Ambrizal yang ke Persebaya Surabaya, serta Erol Iba ke Sriwijaya FC, Agus mengaku tidak seberapa memikirkannya.
Ia yakin, dengan keseriusan membangun tim, Persegres bisa menjadi tim solid di musim mendatang.
Disinggung mengenai beban target yang diberikan manajemen, yakni bisa menggapai delapan besar, Agus mengaku siap. Semua memang terasa berat, tapi itulah resiko pekerjaan menjadi arsitek kontestan LSI.
"Saya siap menggapai target yang diberikan manajemen. Itu sudah resiko pekerjaan," pungkas Agus.
(tribun) (KAR)
