PSIR Rembang
telah gagal melaju ke babak verifikasi untuk lolos ke kompetisi
Indonesia Super League (ISL), musim depan. Kegagalan tersebut membuat
manajemen PSIR, bertekad untuk kembali ke kasta tertinggi sepak bola
Indonesia musim depan.
PSIR Rembang pada babak play off masuk grup K. PSIR hanya bertengger
di peringkat empat klasemen akhir di bawah Perseman Manokwari. PSIR
Sebenarnya, memiliki peluang besar untuk lolos ke tahap verifikasi,
sayang pada pertandingan terakhir melawan Perseman Manukwari, gagal
memperoleh kemenangan. Jika dipertandingan terakhir tersebut bisa
menang, PSIR dipastikan akan masuk ke tahap verifikasi.
Kegagalan untuk menjaga peluang ke kasta tertinggi ISL musim depan
tidak lantas membuat manajemen PSIR, patah arah. Kegagalan di babak play
off menjadi pelajaran dan justru menjadi motivasi tersendiri, bagi
laskar Dampo Awang untuk meningkatkan prestasi.
Manajer PSIR Siswanto mengaku, bertekad musim depan harus memiliki
prestasi lebih baik dan kembali ke kasta tertinggi ISL. Untuk mewujudkan
itu, Siswanto mengaku, saat ini manajemen fokus untuk mempersiapkan
tim.
Memang, kata Siswanto, sampai sekarang belum ada pembentukan tim,
setelah tim dibubarkan beberapa waktu lalu. “Kerangka tim sudah ada
karena memang sebagain besar pemain PSIR adalah pemain lokal, “ katanya.
Dia mengatakan, PSIR memang belum melakukan pembentukan tim karena
masih menunggu kejelasan dari PSSI terkait regulasi kompetisi Divisi
Utama musim depan. Jika sudah ada kepastian maka tim akan langsung
dibentuk.
Rencananya, kata Siswanto, semua pemain lokal Rembang akan
dipertahankan, bukan hanya karena mereka memiliki kemampuan yang sangat
baik, tim sekarang ini cukup solid. “Saat ini kita belum mempersiapkan
tim, karena memang masih menunggu kejelasan dari PSSI,” katanya.
Lebih jauh Siswanto mengatakan, ada beberapa program yang akan
dilakukan selian persiapan pembentukan tim, juga ada program pembenahan
infrastruktur stadion. “Jika kemarin kita lolos ke tahap verifikasi,
kita juga akan sulit karena infrasturktur kita kurang memadai,”
imbuhnya. (Andik Sismanto/sindo) (ICH)