Tampil menyerang sejak awal pertandingan, PS Kwarta harus puas
dengan hasil imbang 1-1 saat menjamu PSMS Medan dalam laga lanjutan Divisi Utama Liga Indonesia, Jumat
(15/8) petang. Hasil ini membuat langkah mereka kian berat.
Dengan satu laga sisa melawan PSBL Langsa yang kabarnya digelar di tempat netral, Kwarta bisa dalam posisi aman jika menang di laga terakhir. Kini mereka mengoleksi 15 poin dan berada di posisi 5.
Bagi PSMS, hasil imbang tak juga membuat aman. Dengan 13 poin, posisi mereka hanya naik satu tingkat di atas PSAP Sigli. Namun skuad asuhan Legirin masih punya kans bertahan di Divisi Utama karena masih punya 2 laga sisa, melawan PSAP dan Persiraja.
“Anak-anak gagal mempertahankan keunggulan karena mereka tidak menjalankan strategi yang semestinya. Kami sudah instruksikan untuk mengamankan area tengah, tapi komunikasi terlalu jauh,” ungkap pelatih Legirin, kepada wartawan seusai pertandingan.
PSMS yang ditekan sepanjang pertandingan mampu unggul lewat gol yang cetak Samsul Kamal pada menit 83. Namun, selepas gol itu, Sutrisno dan kawan-kawan gagal menahan gempuran Kwarta. Akibatnya, hanya berselang 4 menit, Roni Faisal berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Legirin juga kecewa dengan kinerja wasit. Menurutnya, wasit menghentikan pertandingan di saat pelanggaran yang sebenarnya tidak ada. Namun, ia ingin segera melupakan hasil tersebut dan menatap laga berikutnya melawan PSAP dan Persiraja.
Pelatih Kwarta, Slamet Riyadi tampak kecewa dengan hasil ini. Mereka tidak bisa memanfaatkan peran sebagai tuan rumah karena justru suporter PSMS-lah yang lebih banyak memadati tribun.
“Mungkin inilah jalannya, kami belum menang hari ini. Anak-anak sudah berusaha tampil maksimal tapi hasilnya belum sesuai keinginan. Namun saya bangga dengan anak-anak, mereka pantang menyerah,” tegasnya.
Diakuinya, hasl imbang membuat langkah mereka cukup berat untuk bertahan di Divisi Utama. Lawan mereka berikutnya PSBL Langsa yang juga tengah bertarung untuk bertahan. (sportanews)
Dengan satu laga sisa melawan PSBL Langsa yang kabarnya digelar di tempat netral, Kwarta bisa dalam posisi aman jika menang di laga terakhir. Kini mereka mengoleksi 15 poin dan berada di posisi 5.
Bagi PSMS, hasil imbang tak juga membuat aman. Dengan 13 poin, posisi mereka hanya naik satu tingkat di atas PSAP Sigli. Namun skuad asuhan Legirin masih punya kans bertahan di Divisi Utama karena masih punya 2 laga sisa, melawan PSAP dan Persiraja.
“Anak-anak gagal mempertahankan keunggulan karena mereka tidak menjalankan strategi yang semestinya. Kami sudah instruksikan untuk mengamankan area tengah, tapi komunikasi terlalu jauh,” ungkap pelatih Legirin, kepada wartawan seusai pertandingan.
PSMS yang ditekan sepanjang pertandingan mampu unggul lewat gol yang cetak Samsul Kamal pada menit 83. Namun, selepas gol itu, Sutrisno dan kawan-kawan gagal menahan gempuran Kwarta. Akibatnya, hanya berselang 4 menit, Roni Faisal berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Legirin juga kecewa dengan kinerja wasit. Menurutnya, wasit menghentikan pertandingan di saat pelanggaran yang sebenarnya tidak ada. Namun, ia ingin segera melupakan hasil tersebut dan menatap laga berikutnya melawan PSAP dan Persiraja.
Pelatih Kwarta, Slamet Riyadi tampak kecewa dengan hasil ini. Mereka tidak bisa memanfaatkan peran sebagai tuan rumah karena justru suporter PSMS-lah yang lebih banyak memadati tribun.
“Mungkin inilah jalannya, kami belum menang hari ini. Anak-anak sudah berusaha tampil maksimal tapi hasilnya belum sesuai keinginan. Namun saya bangga dengan anak-anak, mereka pantang menyerah,” tegasnya.
Diakuinya, hasl imbang membuat langkah mereka cukup berat untuk bertahan di Divisi Utama. Lawan mereka berikutnya PSBL Langsa yang juga tengah bertarung untuk bertahan. (sportanews)