“Kedua tim tetap lolos karena Paniai yang juga berpeluang ternyata kalah Tapi kami hanya runner-up, sementara Perserang keluar sebagai juara grup karena menang selisih gol,” jelas pelatih Persibas, Putut Wijanarko, Rabu (3//9).
Laskar Bawor, julukan Persibas tertinggal lebih dahulu setelah striker Perserang, Deri Tadarus membawa timnya unggul menit 41. Persibas baru bisa membalas menit 74 melalui tendangan keras Dede Hugo.
“Tidak adanya tiga pemain pilar cukup mempengaruhi permainan. Lini pertahanan jadi mudah ditembus. Untungnya, pemain pengganti tetap tampil maksimal,” ungkap Putut.
Absennya sejumlah pilar membuat Persibat sempat keteteran. Pada babak pertama, Persibas lebih banyak tertekan meski beberapa kali mampu menciptakan peluang. Sayang, buruknya penyelesaian akhir membuat tim ini gagal mencetak gol.
Di pengujung babak pertama, memanfaatkan blunder lini belakang Persibas, Deri Tadarus dengan jeli mengirimkan bola ke tiang jauh tanpa mampu dihalau kiper Jufri Dwiyanto.
Usai rehat, Persibas berani menyerang dan gol yang ditunggu tiba menit 47. Dengan sekali kontrol, Dede Hugo langsung melepaskan tendangan keras dan merobek jala gawang Laskar Singandaru (julukan Perserang) yang dikawal Cecep Sukandar.
Tak pelak, gol ini pun langsung disambut suka cita sekitar seratus suporter Persibas, Bombastik, yang datang memberikan dukungan. Hingga wasit Irwan Prihatno menutup laga, tak ada lagi gol tercipta.
