Sebagai pemain, Atep, sudah bisa membayangkan kompetisi musim depan
akan sangat melelahkan. Karena berdasarkan hasil keputusan Kongres Luar
Biasa PSSI, musim depan kompetisi akan diikuti 22 tim.
Ada 3 hal yang dikemukakan kapten tim Persib ini atas pernyataannya
tadi. Pertama, dengan bertambahnya peserta kompetisi dari 18 menjadi 22
tim, secara langsung menambah jumlah pertandingan. Jika musim ini setiap
tim melakoni sebanyak 34 pertandingan, musim depan bertambah menjadi 42
laga.
Ditambah lagi dengan geografis Indonesia yang merupakan kepulauan
sehingga dari satu kota ke kota lainnya berjarak relatif jauh.
Perjalanan panjang pun akan menguras tenaga.
Dan terakhir, berdasarkan penyusunan jadwal pertandingan. Bukan hal
aneh jika setiap tim bisa melakoni hingga 2 pertandingan dalam sepekan.
“Pertandingan tentu akan semakin banyak, tentu akan semakin terkuras
tenaga. Karena jarak ke kota lain kan jauh, perjalanan juga membuat kita
kelelahan. Ditambah jadwal yang bisa seminggu 2 kali. Pasti akan
melelahkan,” tutur Atep saat ditemui di acara Maung Geulis di Siliwangi
Golf, kemarin malam.
Pemilik kostum nomor 7 di Persib ini menilai komposisi tim ideal
untuk kompetisi di Indonesia adalah 18 klub. Namun apapun keputusan,
tetap harus dijalani. Tim hanya bisa merancang strategi untuk mengatasi
masalah tersebut.
“Kalau menurut saya sih idealnya 18 tim. Kalau musim depan 22 tim,
pasti kelelahan, tinggal pelatih aja yang meramu agar fisik tetap
terjaga dan harus banyak rotasi pemain,” imbuhnya.
Di sisi lain, Atep pun menyambut baik progres yang dilakukan
organisasi sepakbola Indonesia. Unifikasi kompetisi akhirnya bisa
dilaksanakan musim depan. Dan KLB 17 Maret pun sukses dihelat sehingga
Indonesia tidak terkena hukuman dari organisasi sepakbola dunia atau
FIFA.
“Tentu ini harapan semua pemain kompetisi musim depan jadi satu. Dan kita tidak kena hukuman FIFA,” Atep mengakhiri. (bolaindo)