Selamat Datang | |


Breaking
    Loading ...

Rabu, 20 Maret 2013

Miroslav Janu ‘Menghantui’ Persela Lamongan

By
Updated : Rabu, 20 Maret 2013 22.31.00

Miroslav-Janu-342

Miroslav Janu memang telah wafat meninggalkan hiruk-pikuk sepak bola nasional.

Namun, sumbangsihnya masih tetap hidup, khususnya bagi klub-klub yang pernah merasakan sentuhannya, termasuk Persela Lamongan yang pernah menggunakan jasa Janu sebagai pelatih.

Pelatih asal Slovakia yang wafat 24 Januari 2013 ketika berstatus sebagai pelatih Persebaya DU ini, terkenal dengan kedisiplinannya saat membesut sebuah tim.

Ambil contoh, Janu tak pernah main-main atau asal-asalan ketika memberikan porsi latihan fisik. Porsi latihan fisik yang diberikan Janu kepada pemainnya terkenal ‘menyeramkan’.

“Ketika Janu melatih Persela, ia kerap kali menggenjot pemain dengan porsi latihan fisik yang keras dan berat,” ucap Didik Ludiyanto, pelatih caretaker Persela, yang pernah menjadi asisten Janu, Rabu (20/3/2013).

Porsi latihan fisik yang berat dan keras ini, ungkap Didik, sebenarnya demi kebaikan pemain yang bersangkutan.

Alasannya sederhana, lebih baik pemain bersusah payah di sesi latihan ketimbang harus bersusah payah saat pertandingan.

“Mending capek di latihan daripada capek di pertandingan. Dan hasil latihan fisik yang diterapkan Janu memberi manfaat yang besar bagi pemain,” kata Didik yang dipercaya menjadi caretaker setelah manajemen Persela memecat pelatih Gomes De Oliveira.

Bermula dari apa yang diterapkan Janu inilah, Didik mengaku terinspirasi untuk mengadaptasi pemikiran dan tindakan Janu dalam melatih. Didik pun memiliki program latihan fisik yang ‘menyeramkan’ sama seperti Janu, namun versinya berbeda.

“Porsi latihan fisik yang saya terapkan berbeda dengan yang diterapkan Janu, tapi tujuannya tetap sama. Yakni memperbaiki stamina pemain agar lebih bagus,” kata Didik.

Didik akan menambahkan porsi latihan fisik dengan mewajibkan pemain mengikuti fitnes. Ini demi menjaga kebugaran dan daya tahan tubuh para pemain.

“Selain menggenjot fisik di lapangan, pemain juga diberi program fitnes,” katanya.

Pencapaian fisik dan stamina yang prima ini juga demi mencapai hasil maksimal ketika Laskar Joko Tingkir menjamu Pelita Bandung Raya (PBR), dalam lanjutan Liga Super Indonesia (LSI), di Stadion Surajaya Lamongan, Rabu (27/3/2013) mendatang.

Demi menekuk PBR di hadapan LA Mania, julukan fans Persela, Gustavo Lopez dkk harus memiliki stamina yang bagus. Jangan sampai fisik kedodoran sehingga merugikan tim.

“Kami harus bisa menyapu semua poin sempurna di dua laga kandang selanjutnya (lawan PBR dan Sriwijaya FC).

Makanya, selain fokus menggarap stamina dengan menggenjot fisik para pemain, kami juga membenahi finishing (penyelesaian akhir) dan penguasaan bola,” imbuh Didik. (bolaindo)

Berita Terkait

Comment