Selamat Datang | |


Breaking
    Loading ...

Jumat, 22 Maret 2013

Darko Beradaptasi Dengan PBR

By
Updated : Jumat, 22 Maret 2013 21.21.00

Fase berat Pelita Bandung Raya
Kehadiran pelatih baru di tubuh Pelita Bandung Raya (PBR) menuntut para pemain kembali melakukan adaptasi. Setelah menuntaskan pertandingan ke sepuluh Indonesia Super League (ISL) 2013, skuad The Boys Are Back memang dipimpin mentor anyar. Daniel Darko Janackovic yang sebelumnya menjabat sebagai direktur teknik, kini menduduki kursi pelatih menggantikan Simon McMenemy.

Baru bekerja sama sekitar dua pekan, Eka Ramdani dkk memang tampak belum sepenuhnya menyatu dengan Darko. Bahkan, tidak menutup kemungkinan kondisi seperti ini masih berlangsung hingga beberapa laga ke depan. Namun PBR tentu tidak memiliki banyak waktu untuk sekedar adaptasi antara pelatih dengan para pemain. Akhir bulan ini saja, mereka sudah harus melanjutkan perjalanan di ISL. The Boys Are Back dijadwalkan berangkat ke Jawa Timur untuk menjajal Persela Lamongan dan Persepam Madura United.

Apalagi, dilihat dari peringkat di klasemen, PBR sangat membutuhkan performa maksimal dari skuadnya. Hal itu karena saat ini, klub yang mendapatkan masa keemasan di pertengahan dekade 1990-an tersebut sedang terseok-seok di papan bawah klasemen. Bahkan, mereka hanya menduduki peringkat ketiga terbawah, di atas Persidafon Dafonsoro dan Persija Jakarta. Total, sampai laga ke sebelas, The Boys Are Back hanya mampu mengumpulkan sembilan poin, hasil dari dua kemenangan, tiga seri, dan enam kali kalah.
Meski kompetisi baru mencapai seperempat perjalanannya saja, bukan berarti Tema Mursadat dkk bisa menunda-nunda waktu untuk bangkit. Justru, di laga-laga selanjutnya, mereka harus mampu memperbaiki penampilan agar pundi-pundi poin bisa secepat mungkin dikumpulkan. Meskipun memang penyesuaian diri Darko juga harus memakan waktu.

Di sisi lain, proses adaptasi Darko diprediksi pun tampaknya akan lebih sulit dilakukan. Hal itu karena para pemain sudah terbiasa dengan sosok Simon. Bahkan, semua pemain muda PBR, sangat berterima kasih pada mantan manajer timnas Filipina itu. Karena diakui atau tidak, Simon yang membuat para pesepakbola junior ini bisa menunjukkan potensinya di kompetisi sepakbola tertinggi Tanah Air, melalui gerbong PBR. Total, para penghuni skuad The Boys Are Back, telah menghabiskan waktu bersama Simon selama empat bulan, sejak November tahun lalu.

Terlepas dari lebih baik atau tidaknya kualitas seorang pelatih baru, penggantian arsitek skuad selalu menimbulkan masa ‘down’ bagi performa tim. Pilihannya tinggal bagaimana Darko membangkitkan penampilan anak asuhnya hingga bisa melebihi kualitas rata-rata Nova Arianto dkk saat ditukangi Simon. Hal ini diakui salah satu pemain muda PBR, M Arsyad.

“Ya, pergantian pelatih di tim manapun pasti menimbulkan beberapa kendala terlebih dahulu. Dan semua itu hanya bisa diatasi oleh adaptasi yang cepat, baik dari sisi pelatihnya maupun semua pemain yang ada di tim tersebut,” ujarnya.

Arsyad pun mengakui sosok Simon memberi kesan mendalam bagi semua penghuni skuad PBR. Bahkan, saat perpisahan dengan pelatih asal Inggris itu, tak sedikit pemain yang meneteskan air mata. Tapi meski begitu, ujarnya, profesionalisme semua pemain diperlukan dalam menyikapi hal ini. “Ya kami semua profesional saja kepada klub ini, siapa pun pelatihnya. Kalau adaptasi, itu saya rasa hanya masalah waktu,” ungkapnya.

Hal senada dituturkan Munadi. Mantan bintang Persib U21 ini berharap, kehadiran darko bisa membawa kemajuan bagi tim. “Semoga bisa lebih kompak, dan kedepannya lebih baik lagi,” tuturnya.

Berita Terkait

Comment