Optimisme pelatih Nusa Ina FC Aji Lestaluhu untuk memenangi laga ketiga
menghadapi PSKT Kota Tomohon akhirnya terwujud setelah pasukan ’Pattimura
Muda’ sukses mengamankan tiga angka atas tim asal Sulawesi Utara itu.
Dalam laga yang dipanggungkan di Stadion Kie Raha Ternate, Maluku Utara, Sabtu petang (3/5) itu, skuad Nusa Ina menang 3-0 melalui gol yang diceploskan Zuhail Karit di menit 23 dan 45 dan Zulkarnaen Tehupelasury di menit ke-38. Senin petang, (5/5/2014), akan menjadi partai krusial bagi tim asal Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, ini jika ingin melapangkan asa ke kompetisi Divisi Utama pada pertengahan tahun depan.
Tahu saja, tim yang disponsori PT Nusa Ina ini akan meladeni tantangan wakil Papua lainnya, Persinab Nabire.
Menjamu Persinab, Aji kembali menginstruksikan armada tempurnya agar tetap tenang, percaya diri, dan menjaga kolektifitas permainan sebagai kunci kemenangan.
’’Saya tetap menginstrukstikan anak-anak agar tenang dan disiplin menjaga daerah masing-masing sebab lawan yang dihadapi punya keunggulan postur dan bola-bola terobosan,’’ ungkap Aji, mantan pemain Arseto Solo dan PSM Makassar dekade 1980an-1990an ini mewanti-wanti, Minggu siang, (45/2014).
Pria asal Tulehu ini bertekad mengamankan tiga poin sisa di putaran pertama sehingga bisa membuka asa ke putaran berikut. ’’Kita harus curi poin di laga terakhir ini,’’ sumbar mantan pelatih Persemalra Maluku Tenggara ini. (berita-maluku)
Dalam laga yang dipanggungkan di Stadion Kie Raha Ternate, Maluku Utara, Sabtu petang (3/5) itu, skuad Nusa Ina menang 3-0 melalui gol yang diceploskan Zuhail Karit di menit 23 dan 45 dan Zulkarnaen Tehupelasury di menit ke-38. Senin petang, (5/5/2014), akan menjadi partai krusial bagi tim asal Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, ini jika ingin melapangkan asa ke kompetisi Divisi Utama pada pertengahan tahun depan.
Tahu saja, tim yang disponsori PT Nusa Ina ini akan meladeni tantangan wakil Papua lainnya, Persinab Nabire.
Menjamu Persinab, Aji kembali menginstruksikan armada tempurnya agar tetap tenang, percaya diri, dan menjaga kolektifitas permainan sebagai kunci kemenangan.
’’Saya tetap menginstrukstikan anak-anak agar tenang dan disiplin menjaga daerah masing-masing sebab lawan yang dihadapi punya keunggulan postur dan bola-bola terobosan,’’ ungkap Aji, mantan pemain Arseto Solo dan PSM Makassar dekade 1980an-1990an ini mewanti-wanti, Minggu siang, (45/2014).
Pria asal Tulehu ini bertekad mengamankan tiga poin sisa di putaran pertama sehingga bisa membuka asa ke putaran berikut. ’’Kita harus curi poin di laga terakhir ini,’’ sumbar mantan pelatih Persemalra Maluku Tenggara ini. (berita-maluku)