Klub
promosi Divisi Utama 2012/2013 harus bekerja keras memenuhi persyaratan
infrastruktur mereka, sebelum tampil di kompetisi musim depan. Dari
empat klub promosi yang telah diverifikasi Liga sejak 13-18 November,
banyak yang meninggalkan catatan kekurangan.
Klub Persipur Purwodadi menjadi klub pertama yang diverifikasi pada 13 November. Hasil inspeksi langsung yang dilakukan oleh Liga, Stadion Krida Bhakti, Purwodadi, dinyatakan belum layak menggelar pertandingan Divisi Utama.
Stadion yang belum memiliki lampu penerangan ini, harus memperbaiki fasilitas di ruang ganti pemain, wasit, medis, media. Bahkan lorong pemain menuju lapangan pun masih belum tersedia. Begitupula dengan pagar pembatas penonton yang masih kurang tinggi, demi keamanan.
“Lapangan pun wajib mendapatkan perbaikan yang cukup signifikan. Perlu penanganan khusus rumput lapangan, kerataannya juga kurang baik. Wajib pula dibuat pintu masuk stadion untuk ambulance dan pemadam kebakaran,” ungkap Indrarta Toekan, anggota tim verifikasi Liga.
Di hari yang sama, klub Persisko Bangko pun diverifikasi oleh Liga. Ada tiga stadion yang diajukan, yakni Stadion Bumi Masurai, Stadion Persitaj, dan Stadion Tri Lomba Juang. Namun, setelah dicek, ketiga stadion itu pun masih jauh dari kata layak untuk laga sekelas Divisi Utama. Selain masalah lapangan, ruang ganti pemain dan ruangan kerja lainnya di dalam stadion masih belum memenuhi syarat.
Dari ketiga stadion tersebut, Stadion Persitaj Tanjung Jabung Barat, nampaknya yang paling mungkin menjadi homeground Persisko musim depan. Itupun dengan catatan, klub dan pengelola Stadion harus bisa merenovasi bagian stadion yang masih kurang.
“Memang seperti renovasi total. Pasalnya, Stadion ini harus melengkapinya dengan ruang ganti pemain yang layak, ruang media center hingga pagar pembatas. Hal ini tidak bisa ditawar lagi bila ingin menggunkaan Stadion Persitaj sebagai homeground,“ papar Somad, petugas verifikasi Liga.
Menanggapi hal itu, Ketua KONI Tanjung Jabung Barat, Halim Gumri mengatakan, Sejumlah perbaikan akan dilengkapi jelang dimulainya kompetisi. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas pekerjaan umum untuk pembenahan fasilitas itu.
Setelah dari PS Bangka, verifikasi selanjutnya dilakukan di markas PS Bangka pada 16 November. Dan, stadion yang ditinjau adalah Stadion Orom Singailiat, Bangka.
“Kondisi di Stadion Orom lebih baik dari kandang Persisko. Namun, boleh dibilang, statusnya pun layak dengan catatan. PR berat mereka adalah soal lapangan dan pagar pembatas. Kondisi rumput rusak, dan kami minta untuk diberi perawatan intensif serta tidak digunakan dulu hingga kompetisi berlangsung,” terang Somad, Senin (19/11) yang tengah menuju Pasuruan untuk memverifikasi markas Persebo Bondowoso, Selasa (20/11).
Kondisi yang tidak layak juga tergambarkan di stadion Sadurangas, Paser, yang diajukan oleh Persipas Paser sebagai homeground mereka. Kondisi lapangan yang tidak layak, ditambah dengan ruangan-ruangan dalam stadion yang dalam kondisi rusak, membuat klub asal Kalimantan Timur itu harus berupaya keras memperbaiki fasilitas yang ada, sebelum kick-off Divisi Utama 2012/2013 pada 13 Januari 2013.
Klub Persipur Purwodadi menjadi klub pertama yang diverifikasi pada 13 November. Hasil inspeksi langsung yang dilakukan oleh Liga, Stadion Krida Bhakti, Purwodadi, dinyatakan belum layak menggelar pertandingan Divisi Utama.
Stadion yang belum memiliki lampu penerangan ini, harus memperbaiki fasilitas di ruang ganti pemain, wasit, medis, media. Bahkan lorong pemain menuju lapangan pun masih belum tersedia. Begitupula dengan pagar pembatas penonton yang masih kurang tinggi, demi keamanan.
“Lapangan pun wajib mendapatkan perbaikan yang cukup signifikan. Perlu penanganan khusus rumput lapangan, kerataannya juga kurang baik. Wajib pula dibuat pintu masuk stadion untuk ambulance dan pemadam kebakaran,” ungkap Indrarta Toekan, anggota tim verifikasi Liga.
Di hari yang sama, klub Persisko Bangko pun diverifikasi oleh Liga. Ada tiga stadion yang diajukan, yakni Stadion Bumi Masurai, Stadion Persitaj, dan Stadion Tri Lomba Juang. Namun, setelah dicek, ketiga stadion itu pun masih jauh dari kata layak untuk laga sekelas Divisi Utama. Selain masalah lapangan, ruang ganti pemain dan ruangan kerja lainnya di dalam stadion masih belum memenuhi syarat.
Dari ketiga stadion tersebut, Stadion Persitaj Tanjung Jabung Barat, nampaknya yang paling mungkin menjadi homeground Persisko musim depan. Itupun dengan catatan, klub dan pengelola Stadion harus bisa merenovasi bagian stadion yang masih kurang.
“Memang seperti renovasi total. Pasalnya, Stadion ini harus melengkapinya dengan ruang ganti pemain yang layak, ruang media center hingga pagar pembatas. Hal ini tidak bisa ditawar lagi bila ingin menggunkaan Stadion Persitaj sebagai homeground,“ papar Somad, petugas verifikasi Liga.
Menanggapi hal itu, Ketua KONI Tanjung Jabung Barat, Halim Gumri mengatakan, Sejumlah perbaikan akan dilengkapi jelang dimulainya kompetisi. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas pekerjaan umum untuk pembenahan fasilitas itu.
Setelah dari PS Bangka, verifikasi selanjutnya dilakukan di markas PS Bangka pada 16 November. Dan, stadion yang ditinjau adalah Stadion Orom Singailiat, Bangka.
“Kondisi di Stadion Orom lebih baik dari kandang Persisko. Namun, boleh dibilang, statusnya pun layak dengan catatan. PR berat mereka adalah soal lapangan dan pagar pembatas. Kondisi rumput rusak, dan kami minta untuk diberi perawatan intensif serta tidak digunakan dulu hingga kompetisi berlangsung,” terang Somad, Senin (19/11) yang tengah menuju Pasuruan untuk memverifikasi markas Persebo Bondowoso, Selasa (20/11).
Kondisi yang tidak layak juga tergambarkan di stadion Sadurangas, Paser, yang diajukan oleh Persipas Paser sebagai homeground mereka. Kondisi lapangan yang tidak layak, ditambah dengan ruangan-ruangan dalam stadion yang dalam kondisi rusak, membuat klub asal Kalimantan Timur itu harus berupaya keras memperbaiki fasilitas yang ada, sebelum kick-off Divisi Utama 2012/2013 pada 13 Januari 2013.
