Arema
Indonesia melanjutkan pesta kemenangan besar mereka dalam lanjutan
Indonesia Super League 2012/2013. Pada laga kedua di Stadion Kanjuruhan,
Malang, Minggu (13/1), tim Singo Edan mengalahkan Persiram dengan skor
3-0.
Tampil di hadapan puluhan ribu Aremania, klub asuhan pelatih Rahmad
Darmawan tampil kurang mengigit di babak pertama. Peluang mencetak gol
sebenarnya dimiliki kedua tim, termasuk melalui tendangan penalti.
Namun, Alberto Goncalves gagal memaksimalkannya menjadi gol. Hal serupa
juga terjadi pada Jerry Boima Karpeh, yang gagal menaklukkan Kurnia
Meiga.
Babak pertama pun berakhir dengan kedudukan imbang 0-0. Jeda waktu
babak pertama dimanfaatkan oleh Rahmad Darmawan untuk memompa kembali
semangat anak asuhnya.
Pada paruh waktu kedua,Singo Edan mulai mengamuk. Baru berjalan satu
menit, Sunarto sudah mengoyak jala gawang Persiram yang dikawal Jendry
Pitoy. Dia melepaskan tendangan diagonal setelah menerima upan dari Beto
Goncalves.
Gol kedua Arema hadir di menit 72, Gonzales mencetak gol keempatnya di ISL musim ini setelah bekerja sama dengan Ahmad Al Farisi. Kayamba Gumbs tak mau ketinggalan unjuk gigi. Di menit 87, dia berhasil memperbesar keunggulan Arema atas Persiram menjadi 3-0. Skor itupun bertahan sampai laga bubar.
Gol kedua Arema hadir di menit 72, Gonzales mencetak gol keempatnya di ISL musim ini setelah bekerja sama dengan Ahmad Al Farisi. Kayamba Gumbs tak mau ketinggalan unjuk gigi. Di menit 87, dia berhasil memperbesar keunggulan Arema atas Persiram menjadi 3-0. Skor itupun bertahan sampai laga bubar.
“Selamat untuk Arema. Di babak pertama, kami bisa mengimbangi tuan
rumah, sayang koordinasi permainan yang bagus di babak pertama, justru
menurun di babak kedua.Sebaliknya, Gonzales dan Kayamba yang punya
banyak pengalaman, bisa menempatkan posisi yang bagus,” kata Jaya
Hartono, pelatih Persiram, usai pertandingan.
Jaya menambahkan, kelalahan Persiram tidak lepas dari kegagalan Jerry
Karpeh mengeksekusi tendangan penalti di babak pertama. Selain itu,
mantan pelatih Persib ini juga menegaskan kalau lini depan timnya masih
sangat bermasalah.
"Problem tim ada di striker. Selain itu, ketika kami gagal
mengeksekusi penalti, mental anak-anak langsung drop,” ujar Jaya
Hartono.
Sementara itu, Rahmad Darmawan sempat kecewa dengan penampilan anak
asuhnya di babak kedua. Ia tak habis mengerti, Keith Kayamba dkk bisa
demam panggung tampil di hadapan puluhan ribu Aremania.
“Di babak pertama, menurut saya kita tidak main bola. Saya marah di
ruang ganti. Tidak ada alasan yang membuat pemain harus tegang.
Penonton datang, seharusnya pemain terima kasih. Dan, di babak kedua,
anak-anak bisa bangkit dan mengubah situasi. Saya rasa ini hasil yang
harus kita syukuri,” ungkap Rahmad.
ligaindonesia.co.id